PENANGKARAN PENYU DI PULAU KEPAYANG, BELITUNG
Pulau
Kepayang atau yang dulu disebut juga dengan Pulau Babi adalah salah
satu pulau kecil di Pulau Belitung. Dari Pantai Tanjung Kelayang, kita
bisa menyewa kapal kayu untuk mengunjungi Pulau Kepayang. Mengunjungi
Pulau Kepayang, yang berpasir putih dan bersih sangatlah menyenangkan.
Tidak hanya karena kondisi lautnya yang masih bersih dan jernih, yang
lebih menarik lagi adalah karena pasir putihnya yang sangat lembut
menyentuh kaki. Serasa kita berjalan di hamparan tepunng terigu di
pinggir pantai. Makanya, penyu-penyu pun sangat senang mengunjungi pulau
ini untuk bertelur.
Penyu
yang sering mengunjungi pulau kepayang adalah jenis Penyu Sisik. Konon
kalau dia sudah dewasa, dapat mencapai ukuran yang sangat besar, laksana
meja bundar besar. Kenapa disebut penyu sisik? karena memang
cangkangnya yang berlapis-lapis selaksa sisik. Nilai ekonomis penyu yang
tinggi baik dari cangkang, daging maupun telurnya, membuat penyu
menjadi hewan buruan bagi manusia yang tidak bertanggung jawab.
Populasi penyu sisik yang mulai berkurang karena perburuan manusia ini
membuat usaha untuk penangkaran penyu sangatlah penting. Di Pulau
Kelayang, penangkaran penyu sisik dapat dikunjungi oleh masyarakat umum
dengan biaya Rp. 5 ribu rupiah. Disana bisa dilihat penyu yang
dibesarkan dalam kolam-kolam terpisah menurut umurnya maupun tempat
penetasan telur penyu. Setelah mencapai usia yang cukup, penyu-penyu itu
akan dilepaskan kembali ke laut lepas.
Di
tempat penangkaran penyu tersebut juga terdapat usaha pembibitan
terumbu karang yang berupa ranting-ranting terumbu karang yang dipisah
dan diberi semen bagian bawahnya dan siap untuk ditanam.
Pada waktu saya berkunjung, ada 2 penyu sisik yang sudah mulai besar di
satu kolam besar dan anak-anak penyu (tukik) yang sedang dibesarkan.
Upaya pelestarian penyu di Pulau Kepayang yang dipinggirnya terdapat
batu besar berbentuk penyu sedang menuju pantai ini, merupakan kegiatan
yang sangat bagus dan patut didukung. Mari selamatkan penyu kita dari
kepunahan. (Jakarta, 29 Desember 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar