Monyet Kecil yang Unik, Langka dan Menggemaskan
Tarsius Bancanus Saltator
atau dalam bahasa local Belitung dikenal dengan “pelilean” adalah salah
satu jenis Tarsius yang baru ditemukan dan masuk dalam daftar appendix
dunia melengkapi dari beberapa jenis Tarsius lainnya yang sudah lebih
dahulu teridentifikasi. Variasi speciesnya ditemukan juga di Sumatra,
Borneo, Sulawesi (Indonesia) serta pulau Bohor, Samar, Mindanau, dan
Leyte (Philipina). Matanya yang bulat lebar dan hidungnya yang lucu
sangat menarik untuk dilihat sementara ukurannya yang kecil pas banget
bila berada di genggaman tangan kita. Hewan mirip monyet ini memakan
serangga yang sering keluar dari kayu bekas terbakar atau arang kayu.
Tarsius Bancanus Saltator
ini adalah hewan yang sangat aktif dan menarik dengan ciri-cirinya yang
khas. Meski tubuhnya dibalut dengan bulu warna abu-abu, ekornya yang
sepanjang kira-kira 232mm hampir tidak berbulu alias gundul. Dari kepala
hingga ekor panjangnya antara 118-149mm dengan berat 113-142 gram. Yang
mengesankan dari hewan ini adalah mata besarnya yang menonjol yang
sepertinya tidak pas dibandingkan dengan tubuh mungilnya. Ukuran rongga
matanya hingga melebihi ukuran tempurung otak dan perutnya.
Tangan dan kakinya
mempunyai jari-jari yang mirip dengan manusia yang digunakannya untuk
bertengger di pohon dan ekornya digunakan untuk keseimbangan. Anda bisa
melihat saat jari tengahnya mulur dan tulang pergelangannya yang panjang
bekerja seperti shock absorber. Hal ini membantunya melompat dari dahan
yang satu ke dahan yang lainnya dengan mudah. Kepalanya sangat mirip
dengan kepala burung hantu karena bentuknya dan pertemuan yang unik di
tengah-tengah sinus dan tengkoraknya membuatnya mampu memutar kepalanya
180 derajat. Tarsier juga memiliki gigi-gigi yang tajam untuk
membantunya memangsa serangga selama berburu di malam hari.
Tarsier lebih suka
tinggal di lubang-lubang di pohon atau akar-akar bambu meski masih
mungkin menemukannya di tempat lain. Hewan ini banyak melakukan
aktivitasnya di malam hari, meski sekali-kali Anda bisa memergokinya di
siang hari.
Saat ini Tarsius di
Belitung semakin terancam keberadaannya akibat kerusakan di habitat
hutan alamnya. Pembukaan lahan hutan dengan dibakar, perkebunan besar
dan illegal logging menjadi biang keladi menurunnya jumlah tarsius.
Untuk itu kami bekerjasama dengan GEF dan UNEP serta Pemkab Beitung
berupaya untuk melakukan upaya konservasi terhadap Tarsius yang mana
saat ini difokuskan di tempat Wisata Alam terpadu Batu Mentas, HL Gunung
Tajam, Kecamatan Badau.
Sebagai bagian dari
program, saat ini kami juga telah mengembangkan wisata Tarsius Watching
yang merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan dan mensuppport upaya
konservasi Tarsius Bancanus Saltator….
U wanna watches n feel the passion of hunting Tarsius in Belitung???
Lets Adventure with Belitungadventure Team…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar