Tradisi
ini bertujuan untuk mencari keselamatan kampung. Dalam tradisi yang
diadakan setiap tahun ini seluruh warga berkumpul di rumah seorang tokoh
atau bisa dibilang dukun yang dihormati di seluruh kampung untuk
didoakan bersama-sama. Inilah tradisi marastaun yang masih dianggap
sakral di negeri laskar pelangi.
Tradisi yang biasanya diadakan
setiap bulan Mei ini diawali dengan sambutan dari dukun yang dianggap
tokoh di kampung. Selanjutnya, ritual dilanjutkan dengan doa-doa yang
dipimpin oleh sang dukun. Dalam memanjatkan doa, seluruh warga secara
khusyuk mengikuti rangkaian doa dan permohonan kepada Tuhan. Setelah
doa-doa selesai dipanjatkan, acara diakhiri dengan makan bersama yang
dilakukan seluruh warga kampung.
Makan bersama ini dilakukan
dengan cara tradisional Belitung yakni makan bedulang. Setiap warga
membentuk lingkaran dan menikmati sajian makanan khas yang hanya ada
saat tradisi marastaun yakni berupa Lepat, gula aren cair, ikan, ketan,
dan ayam.
Ada yang unik dari tradisi Marastaun yakni sebelum
pulang seluruh warga diberikan bedak tepung yang sudah diberikan
bacaan-bacaan oleh sang dukun. Bedak tepung ini wajib dipakai di wajah
dan seluruh badan guna mendapatkan keselamatan harta benda dan dijauhkan
dari segala mara bahaya.
Di Belitung sendiri perayaan tradisi
marastaun biasanya dilakukan selama satu minggu penuh. Perayaan ini
selalu diisi dengan hiburan-hiburan tradisional seperti menggelar
sandiwara Dul Mulok dan Beripat Beregong, sebuah tradisi adu ketangkasan
dua orang pria dengan menggunakan cambuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar