Terjemahan

Selasa, 17 Maret 2015

Adat Kesenian Maras Taun

Mencari Keselamatan Kampung dalam Tradisi Marastaun

Tradisi ini bertujuan untuk mencari keselamatan kampung. Dalam tradisi yang diadakan setiap tahun ini seluruh warga berkumpul di rumah seorang tokoh atau bisa dibilang dukun yang dihormati di seluruh kampung untuk didoakan bersama-sama. Inilah tradisi marastaun yang masih dianggap sakral di negeri laskar pelangi.


Tradisi yang biasanya diadakan setiap bulan Mei ini diawali dengan sambutan dari dukun yang dianggap tokoh di kampung. Selanjutnya, ritual dilanjutkan dengan doa-doa yang dipimpin oleh sang dukun. Dalam memanjatkan doa, seluruh warga secara khusyuk mengikuti rangkaian doa dan permohonan kepada Tuhan. Setelah doa-doa selesai dipanjatkan, acara diakhiri dengan makan bersama yang dilakukan seluruh warga kampung.

Makan bersama ini dilakukan dengan cara tradisional Belitung yakni makan bedulang. Setiap warga membentuk lingkaran dan menikmati sajian makanan khas yang hanya ada saat tradisi marastaun yakni berupa Lepat, gula aren cair, ikan, ketan, dan ayam. 

Ada yang unik dari tradisi Marastaun yakni sebelum pulang seluruh warga diberikan bedak tepung yang sudah diberikan bacaan-bacaan oleh sang dukun. Bedak tepung ini wajib dipakai di wajah dan seluruh badan guna mendapatkan keselamatan harta benda dan dijauhkan dari segala mara bahaya.

Di Belitung sendiri perayaan tradisi marastaun biasanya dilakukan selama satu minggu penuh. Perayaan ini selalu diisi dengan hiburan-hiburan tradisional seperti menggelar sandiwara Dul Mulok dan Beripat Beregong, sebuah tradisi adu ketangkasan dua orang pria dengan menggunakan cambuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar